Bagaimana hukumnya menyembelih qurban sebelum shalat Idul
Adha dengan meng-i’tikad-kan sebagai aqiqoh sedang
malik-nya mengatakan qurban?
Jawaban
Menyembelih qurban oleh wakil yang
meng-i’tikad-kan aqiqoh apabila dilakukan sesudahnya lewatnya
kadar dua rokaat dan dua khotbah yang cepat sesudah terbitnya matahari pada hari
qurban maka hukumnya sebagai berikut: Qurbanya mudhohi adalah sah, dan I’tikat
wakil tidak mempengaruhi niat berqurban.
Kalau penyembelihannya dilakukan oleh wakil sebelum waktu
tersebut, maka qurbannya mudlohi tidak sah, dan wakil dloman
(mengganti). Adapun wakil yang mengi'tikadkan lain dari niat mudlohi,
hukumnnya haram.
Dasar Pengambilan Dalil
Al-anwar, 11/378
الثالث الوقت وهو إذا طلعت الشمش يوم النحر ومضى قدر وكعتين
وخطبتين خفيفتين إلى غروبها من ثالث ايام التشريق ليلا ونهارا ويكره فى اليل فان
ذبح قبل الوقت او بعده لم يكن ضحية ولا يحصل ثوابها بل صدقة ... انتهى
Yang ketiga adalah: waktu (penyembelihan qurban) yaitu
ketika matahari telah terbit pada hari qurban dan telah melewati kira-kira dua
rokaat dan dua khotbah ‘id yang ringan sampai terbenamnya matahari dihari
tasyri’ yang ketiga ( tanggal 13 dzulhijjah ) baik siang ataupun malam dan
makruh menyembelih qurban pada malam hari. Apabila disembelih sebelum waktunya
atau setelahnya, maka tidak dinamakan qurban, dan tidak mendapatkan pahalanya
qurban. Tetapi merupakan sodaqoh.
Kifayatu al-akhyar, I: 280
والوكيل أمين فيها لايضمن إلا بتقريط، الوكيل أمين فيما وكل فيه
فلايضمن الموكل فيه إذا تلف إلا أن يفرط لأن الموكل استأمنه فيضمنه ينافى تأمينه
كالمودع.
Wakil adalah orang yang dipercaya dalam amanat, ia tidak
didenda kecuali ia mengabaikan (khianat). Wakil adalah orang dipercaya dalam
sesuatu yang diwakilinya, maka ia tidak perlu mengganti terhadap kerugian yang
diwakilkan ketika rusak, kecuali apabila ia mengabaikannya. Karena orang yang
mewakilkan telah mempercayakan kepada wakil. maka wakil supaya mengganti
kerugian apabila ia meniadakan sifat amanahnya (kepercayaan) seperti orang yang
dititipi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar